45. Hong Gil Dong



H O N G
G I L D O N G


Hong Gil Dong ini merupakan legenda cerita rakyat. Seperti Robin hood nya korea.

Hong Gil Dong adalah anak diluar nikah dari hubungan ayahnya yang seorang pejabat hakim kerajaan dengan salah seorang pembantunya. Hang Gil Dong suka banget mencari masalah, bisa di bilang trouble maker. Kerjaanya sehari2 malakin orang2 di pasar ngambil barang2 jualan tapi nggak pernah bayar.


Sampai pada suatu hari merapat kapal yang membawa pedagang2 dari China, Gil Dong yang aslinya memang tidak puas dengan pemerintahan raja yang sekarang yang pejabatnya melakukan korupsi dimana2, membuat Gil Dong tidak merasakan keadilan, Gil Dong ingin pergi dari Negara itu dan pergi ke China tapi sayangnya dia nggak bisa bahasa China.



Di tempat lain, Heo Yi Nok baru saja datang dari China ke Korea dengan kakeknya dan berdagang obat2an hasil ramuannya sendiri. Suatu hari Yi Nok tidak sengaja menabrak seseorang yang keliatannya misterius banget. “Ternyata kamu ganteng sekali" kata Yi Nok “Awas kalau sekali lagi kamu mengawasi aku, aku akan membunuhmu”kata pria misterius itu “ku tarik kata2ku tadi yang mengatakan kamu ganteng “jawab Yi Nok namun pria itu nggak perduli dan berlalu dari situ.


Karena sudah tidak punya uang lagi dan supaya obat2nya cepat laku Yi Nok dan kakeknya berpura2 membuat sayembara kalo sapa yang bisa mengalahkan Yi Nok dengan kungfu’nya akan mendapatkan rahasia warisan keluarga mereka yaitu obat2an yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.


Kemudian Gil Dong menghampiri Yi Nok dan kakeknya dan memberi tawaran kalau mereka mau mengajari Gil Dong bahasa China maka cowok itu akan membantu jualan obat2 mereka supaya laku. Dasar Gil Dong dengan sedikit pemaksaan dia nyuruh orang2 di pasar buat beli obatnya.


Dilain waktu, Yi Nok kembali bertumbukan dengan pria dingin yang misterius. Melihat ekspresi dingin cowok itu buru2 Yi Nok minta maaf dan tanpa disadari benda milik pria tersebut jatuh dan dipungut Yi Nok. Benda itu semacam hiasan rambut yang sangat bagus. Karena Yi Nok tidak tau kalau hiasan itu milik pria misterius tsb, lalu segera saja hiasan itu di pakai di kepalanya.



Laki-laki misterius tadi adalah Lee Chang Hwi yang baru saja datang dari China bersama pengasuhnya sejak kecil dan membuat penginapan Lo Men di Korea. Lee Chang Hwi adalah adik dari Raja yang memimpin korea saat itu. Waktu kecil Cang Hwi berusaha dibunuh bersama ibunya yang seorang permasuri. Chang Hwi cowok dingin yang tanpa senyum di wajahnya karena selalu teringat dengan ibunya yang telah mengorbankan nyawa demi menyelamatkan dirinya dan Chang Hwi telah menyusun strategi untuk merebut tahtanya kembali dengan bantuan pengasuhnya yang menyelamatkannya waktu kecil dan para pengawal setianya.


Malamnya Yi Nok mencari kakeknya di rumah bordil dan tanpa sengaja melihat cowok misterius itu. Karena takut di kira ngikutin lagi Yi Nok berjalan mengendap2. Yang ada malah dia menabrak anak pejabat yang sedang mabuk. Di kejauhan kejadian itu di perhatiin oleh pria misterius itu dan tatapan matanya terpaku pada hiasan di kepala Yi Nok dan langsung meraba dadanya dan ternyata itu adalah benda miliknya yang jatuh, buru2 dia nyuruh pengawalnya untuk mengatasi hal itu karena “kalo sampe benda itu dilihat oleh pejabat kerajaan akan lebih berbahaya kalau perlu bunuh mereka semua” kata cowok misterius itu. Namun sebelum pengawalnya turun tangan, tiba tiba Gil Dong datang membantu Yi Nok lari dari sana dan di kejar oleh pengawal anak pejabat itu dan pria misterius itu memerintahkan pengawalnya untuk menghentikan pengawal kerajaan itu karena akan lebih berbahaya kalo Gil Dong dan Yi Nok tertangkap.


Setelah menolong Gil Dong dan Yi Nok dari kejaran para pengawal kerajaan, Chang Hwi kembali ke penginapan Lo Men dan memerintahkan pengawalnya untuk menyelidi dua orang itu.


Keesokan harinya Chang Hwi dan seorang pengawalnya berkeliling melihat situasi dan ternyata kondisinya sangat menyedihkan. Banyak rakyat mati karena kelaparan. Dalam perjalanannya tidak sengaja melihat Yi Nok yang sedang mencari Gil Dong karena telah menghilangkan ular kobra yang dibawanya dari China. Yi Nok tidak menyadari kalo dia sedang di ikuti Chang Hwi. Saat Yi Nok sedang mengejar seorang anak yang mencuri uangnya dan mengikuti anak itu sampe kerumahnya yang ternyata adik anak itu sedang sakit. Yi Nok tidak sampai hati, lalu menggendong anak yang sakit itu dan membawanya ke Tabib di iringi tatapan mata Chang Hwi. Pulang dari tabib Yi Nok memberikan hiasan di kepalanya kepada anak itu untuk di jual. Melihat hal itu Chang Hwi ekspresi mukanya sedikit berubah karena gadis ini ternyata dermawan, dan menyuruh pengawalnya untuk mengambil hiasan itu dan memberikan sejumlah uang kepada anak itu setelah Yi Nok pergi “Dasar wanita bodoh, dia tidak tahu benda apa yang diberikannya”bathin Chang Hwi.

Waktu sedang jalan2, di tengah perjalanan Gil Dong bertemu dengan ketua perkumpulan pencuri yang sedang sekarat karena kena racun. Dan kepada Gil Dong pencuri itu minta tolong untuk membawa tongkatnya dan bertemu dengan perkumpulan pencuri lainnya di pegunungan dan meminta Gil Dong memberitahu mereka kalo perkumpulan mereka sedang dalam bahaya.



Setelah menguburkan mayat pencuri itu, Gil Dong di liputi kebimbangan pergi ke China atau menemui perkumpulan pencuri itu, namun waktu di atas kapal Gil Dong masih kepikiran nasib perkumpulan pencuri dan tidak tega. Akhirnya dia membatalkan ke China lalu dia pergi ke pegunungan itu. Gil Dong membantu para pencuri2 itu dan berhasil memperdayai para pengawal kerajaan.


Di kota tengah ada pemeriksaan dari para pengawal kerajaan. Chang Hwi gelisah karena di bawah barang2 bawaannya adalah senjata yang diselundupkan dari China. Untuk mengelabui para pengawal, Chang Hwi melemparkan bom.Dengan begitu pengawalnya bisa kembali ke hutan untuk menyimpan senjata2 itu. Chang Hwi sendiri masuk ke kota di kejar oleh para pengawal kerajaan dan waktu sedang bersembunyi dari kejaran pengawal kerajaan Chang Hwi bertemu dengan Yi Nok. Chang Hwi buru2 mendekati Yi Nok dan minta di “temani”sebentar untuk mengelabui pengawal istana.

Gil Dong sedang berada di rumah bordil dan bertemu dengan nona Seo Eun Hyo anak seorang menteri kerajaan yang selama ini nggak pernah ke luar rumah dan pengen tau bentuk rumah border, dan waktu melihat Gil Dong, Eun Hyo jatuh cinta pada pandangan pertama

Pada waktu Yi Nok pergi jalan2 ke hutan bersama Gil Dong dan bercanda, sepatunya yang Yi Nok lempar kena sarang lebah jelas saja kawanan lebah itu pada ngamuk dan ngejar mereka berdua dan keduanya langsung masuk menceburkan diri ke dalam danau, tapi pada saat mereka mau keluar dari danau, ternyata kaki Yi Nok terhimpit batuan2 di dalam dasar danau dan gadis itu hampir kehabisan napas. Buru2 Gil Dong ngasih napas buatan buat Yi Nok, dan Yi Nok kaget banget waktu Gil Dong mencium dia

Gil Dong tidak melupakan keinginannya untuk pergi ke China.Untuk mencari biaya membeli tiket dengan bantuan Yi Nok, mereka berdua berburu binatang di Hutan dan kemudian menjualnya di pasar. Di tempat lain, kakak tiri Gil Dong, Ren Cang berencana memfitnah Gil Dong. Ren Cang mengatur strategi dengan menyuruh genk Te Chi untuk mencuri di rumahnya. Chang Hwi yang tau kalo pedang Yi Sa berada di kediaman ayah Gil Dong berencana untuk mencurinya. Malamnya Geng Te Chi mencuri di rumah Gil Dong dan menemukan pedang Yi Sa bersamaan dengan datangnya Chang Hwi dan pengawalnya, dan Chang Hwi tertusuk pedang Yi Sa dan kemudian Genk Te Chi melarikan diri dan dikejar oleh anak buah Chang Hwi. Gil Dong yang mau pamitan menemui ayahnya di rumah dan menemukan kamar ayahnya dalam keadaan berantakan dan seorang Gang Te Chi yang terbunuh, pembantu rumahnya memergoki dia dan meneriaki pencuri. Segera Gil Dong melarikan diri.




Anak buah Chang Hwi berhasil merebut pedang Yi Sa dan membunuh semua anggota gank itu, Tapi bersamaan Gil Dong sampai di sana, sehingga pengawal istana langsung mengepung Gil Dong namun cowok itu berhasil melarikan diri. Chang Hwi yang terluka parah bertemu dengan Yi Nok dan meminta tolong bantuan gadis itu. Lalu Chang Hwe jatuh pingsan akibat lukanya. Lalu Yi Nok mengobati luka Chang Hwi hingga sembuh

. Sementara itu, didalam pelariannya Gil Dong penasaran siapa yang telah membunuh Geng Te Chi.

Chang Hwi yang sudah sadar dan pingsannya dan melihat Yi Nok yang sedang tertidur pulas ingin membunuh gadis itu karena menurutnya Yi Nok sudah tau terlalu banyak dan itu membahayakan untuknya dan juga penginapan Lo Men tapi waktu dia teringgat kalo Yi Nok sudah berulang kali menolong dirinya Chang Hwi membatalkan niatnya dan meninggalkan Yi Nok yang sedang tertidur sendirian.


Yi Nok yang tau kalo Gil Dong sedang dicari-cari, berusaha mencari Gil Dong dan menulis pesan rahasia yang hanya dia dan Gil Dong yang tau artinya dan mereka kembali ke gunung. Dan waktu mereka sedang jalan2 di pasar melihat Chang Hwi dan pengawalnya, dan Yi Nok cerita kalau semalam dia menolong pria itu terluka di dadanya Buru2 Gil Dong mengikuti Chang Hwi dan Chang Hwi yang sadar kalo sedang diikuti menyuruh pengawalnya untuk mengalihkan perhatian, dan waktu di rumah kosong Chang Hwi tau kalo yang mengikutinya adalah Gil Dong dan mereka terlibat perkelahian seru dan Chang Hwi karena masih terluka terdesak tapi untungnya tidak lama beberapa pengawalnya datang.

Che Shio (pengawalnya Chang Hwi) memberi tahu Chang Hwi kalau pengasuhnya telah bertemu dengan Yi Nok dan saat ini gadis itu sedang berada di Lo Men, Chang Hwi sepertinya cemas karena tau apa yang akan terjadi. Ternyata benar dugaanya pengasuhnya sedang meracuni Yi Nok yang sedang makan dengan asap yang keluar dari suling2 yang tersembunyi tapi untung nyawa Yi Nok bisa di selamatkan oleh Chang Hwi dan gadis itu pamitan setelah siuman dari pingsannya.”kalau besok kita bertemu lagi apa aku boleh mengenalmu?”tanya Yi Nok dan di jawab anggukan oleh Chang Hwi.


Gil Dong pergi ke rumah bordil untuk mencari informasi dan bertemu kembali dengan Eun Hyo yang menyamar menjadi laki2 karena ingin bertemu dengan Gil Dong. Dan waktu mereka sedang sembunyi di kamar, Gil Dong mendengar percakapan antara kakaknya, Ren Cang dan pembantu bagaimana mereka telah memfitnah Gil Dong dengan emosi Gil Dong melabrak kakaknya itu tapi keburu pengawal istana datang, dan dia meminta Eun Hyo menjadi saksi di hadapan ayahnya tapi gadis itu menolak sebelum dia sempat menjelaskan alasannya ayahnya datang dan waktu Gil Dong melihat ayah Eun Hyo, Gil Dong menatap gadis itu dengan kecewa, kemudian Gil Dong melemparkan uang yang di dapat di udara dan penduduk berhamburan memunggutinya dan pengawal tidak bisa mengejar Gil Dong yang langsung melarikan diri. Ayah Gil Dong akhirnya tau kalo bukan Gil Dong pelakunya namun dia memilih untuk melindungi Ren Cang.



Gil Dong menemui kelompok pencuri dan mengajak bersekutu untuk menghancurkan penghinapan Lo Men. Di Kerajaan sedang di adakan ujian untuk calon pejabat istana, Chang Hwi dan pengawalnya menyelinap dengan berpura2 menjadi peserta padahal saat itu dia sedang menyiapkan serangan ke istana dengan bantuan mentri2 yang masih setia pada ibunya, namun sayangnya terjadi kekacauan di arena ujian dan pada waktu keadaan sedang kacau Chang Hwi saling berpandangan dengan kakaknya ( Raja ) dari jauh, begitu Raja menyadari kalo itu kemungkinan Chang Hwi, memerintahkan untuk menutup pintu gerbang istana namun Chang Hwi masih sempat melarikan diri keluar istana dan Gil Dong (as always be right man in wrong place) yang memang berada di sana kembali menjadi tersangka pembuat kekacauan itu dan kembali menjadi buron.

Peserta ujian yang tidak bisa keluar dari gerbang istana di tahan dan kepalanya akan di pancung karena di anggap telah menyebarkan gambar2 pedang Yi Sa padahal mereka tidak tau apa2 dan kepala mereka akan di pancung di balai kota. Gil Dong yang tau hal ini segera ke sana dengan menutupi sebagian mukanya dengan kain begitu juga Chang Hwi, kemudian Chang Hwi membuat kesepakatan dengan Gil Dong karena ingin menyelamatkan nyawa peserta ujian itu, Chang Hwi menyerahkan pedang YI Sa pada Gil Dong tapi dengan syarat setelah menyerahkan pedang itu pada ayahnya, Gil Dong harus mati.




Gil Dong lalu meminta ayahnya untuk menemuinya untuk menyerahkan pedang Yi Sa. Tidak lama ayahnya datang bersama pengawal istana setelah melemparkan pedang itu seorang pengwal melepaskan anak panak dan mengenai jantung Gil Dong dan dia pun jatuh ke jurang. Dan berita kalo Gil Dong telah meninggal dan tubuhnya jatuh ke jurang sampai juga Yi Nok yang tidak mempercayai berita itu dan meminta bantuan Chang Hwi buat mencari mayatnya Gil Dong. Yi Nok yakin kalo Gil Dong masih hidup, namun kakeknya dan Chang Hwi meyakinkan kalo Gil Dong telah meninggal dunia.




Satu tahun berlalu sejak kematian Gil Dong dan Yi Nok berusaha melupakannya dan bekerja di penginapan Lo Men atas bantuan Chang Hwi. Dari hubungan itu, sepertinya Chang Hwi mulai menyukai Yi Nok. Di pegunungan kelompok pencuri berencana untuk mencuri di rumah pejabat yang melakukan korupsi dan membagikan hasil curian itu kepada penduduk miskin dan mereka di pimpin oleh Gil Dong yang ternyata masih hidup. Jadi pada waktu jatuh di jurang Gil Dong di selamatkan oleh kelompok pencuri itu. Mereka membuat pengumuman kalo mereka akan merampok di rumah pejabat yang paling korup, dan para pejabat2 itu sangat khawatir dan memerintahkan pengawal untuk lebih waspada. Berhari2 mereka berjaga2.


Dan pada waktu mencuri di salah satu rumah pejabat mereka tertangkap basah oleh anak pejabat itu yang tidak lain adalah Eun Hyo. Begitu tau kalo itu adalah Gil Dong gadis itu sangat senang tapi temen2 Gil Dong menyuruh membunuh Eun Hyo karena menganggap gadis itu bisa membahayakan kelompok mereka tapi Gil Dong berjanji kalo Eun Hyo akan tutup mulut. Tapi Eun Hyo mengajukan syarat Gil Dong dan dia akan bertemu lagi di tempat mereka dulu pertama kali bertemu.



Di gunung Gil Dong dan teman2nya berpesta tapi Gil Dong tidak menikmati pesta itu karena dia masih terbayang Yi Nok dan waktu Gil Dong sedang jalan2 di gunung, dia menemukan mayat wanita dengan berkalung lonceng di lehernya dengan tangan yang terikat karena penasaran Gil Dong menyelidiki sumber lonceng itu.

Di penginapan Lo Men pengasuh Chang Hwi melakukan transaksi dengan Can Tie Zhu seorang rentenir yang meminjamkan uang pada penduduk dengan jaminan anak perempuan mereka, dan Can Tie Zhu ingin meminjam kapal Chang Hwi untuk mengirimkan wanita2 itu ke China untuk dijadikan wanita penghibur. Malamnya waktu Yi Nok mau pulang dia tidak sengaja mengintip kedalam sebuah gudang dan melihat banyak sekali wanita berkalung lonceng dengan tangan terikat dan bersama mereka ada Can Tie Zhu dan waktu dia sedang mengintip ketahuan oleh Can Tie Zhu yang memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Yi Nok.


Dan waktu Yi Nok mau di bunuh oleh Can Tie Zhu, datang Chang Hwi menyelamatkannya“kalau kau membunuhnya kau juga harus mati”kata Chang Hwi pada Can Tie dan menyuruh Yi Nok pergi, namun bukan Yi Nok kalo tidak ingin mencampuri urusan itu dia pergi mencari pengawal istana tapi waktu mereka sudah sampai ke gudang itu didalam gudang sudah sepi tidak ada siapa2 lagi dan Yi Nok di tuduh telah berbohong.


Yi Nok tidak putus asa dan meminta bantuan pada Chang Hwi tapi cowok itu tidak mau membantu membuat Yi Nok sangat kecewa pada Chang Hwi, kemudian Yi Nok pergi kerumah wanita yang mau di jual itu dan menemukan kalo wanita itu berhasil melarikan dari pengawalnya Can Tie Zhu. Yi Nok membantu mereka bersembunyi dengan mengendap2 untuk mengelabui pengawal2 itu namun saat dia hampir ketauan dia diselamatkan oleh seseorang yang ternyata Gil Dong yang sedang menyamar tapi Yi Nok tidak menyadari karena matanya ditutup dengan tangan Gil Dong.




Demi menyelamatkan wanita2 itu Gil Dong berpura2 menjadi pedagang dari China dan melakukan transaksi meminjam uang pada Can Tie Zhu dengan jaminan ginseng. Yi Nok yang penasaran mengikuti pria yang menolongnya ( Gil Dong ) dan hampir ketahuan. Untung saja teman Gil Dong datang dan mengaku kalo dia tadi yang menolong Yi Nok. Lalu mereka minum2 sampai Yi Nok mabuk dan gadis itu melihat Gil Dong yang duduk tidak jauh darinya kemudian dia tertidur karena berpikir kalo dia sedang bermimpi, waktu Yi Nok bangun tempat duduk yang tadi Gil Dong duduki masih hangat “berarti aku tadi tidak bermimpi, itu tadi benar Gil Dong”bathin Yi Nok dan buru2 mengejar Gil Dong.






Dan benar dugaanya kalau dia tidak bermimpi karena Gil Dong memang berada di depannya ( adegan yang sangat mengharukan melihat tangisan Yi Nok sambil memeluk Gil Dong ) Tapi Gil Dong meminta Yi Nok untuk pergi darinya karena bersamanya nyawa Yi Nok bisa dalam bahaya dengan berurai airmata Yi Nok pergi meninggalkan Gil Dong.


Dalam usahanya menyelamatkan wanita2 yang hendak dijual itu Gil Dong tidak sengaja bertemu dengan Chang Hwi. Gil Dong memerintahkan anak buahnya untuk merusak bagian bawah dari kapal Chang Hwi sehingga mereka tidak bisa berlayar ke China dan waktu tau kalo kapalnya tidak bisa berangkat rentenir itu sangat marah. Di tempat lain Chang Hwi membuat kesepakatan dengan Gil Dong kalo dia akan menghalangi Can Tie Zhun pergi ke China tapi dengan syarat Gil Dong dan anak buahnya harus menghalangi pengawal istana yang mau menuju kapalnya.


Setelah terlibat perkelahian Chang Hwi berhasil mengalahkan Can Tie Zhun dan anak buahnya tapi rentenir itu sebelum mati mengatakan kalo saat ini Yi Nok berada dalam tawanannya. Chang Hwi yang sangat khawatir segera mencari Yi Nok di tengah2 pasar yang bekabut asap yang di sebabkan oleh bom asap.aku tidak boleh kehilangan dia”..”aku tidak boleh kehilangan dia lagi”kata Chang Hwi dalam hati. Begitu melihat Yi Nok, Chang Hwi langsung memeluknya.Bersamaan waktu itu, di kejauhan Chang Hwi melihat Gil Dong yang sedang memandang mereka. Dan waktu Yi Nok mau menoleh buru2 Chang Hwi menariknya ke dalam pelukannya lagi. Dari tatapan Chang Hwi kelihatan banget kalau dia nggak mau Yi Nok kembali ke Gil Dong.

Gil Dong dan teman2nya meneruskan merampok pejabat2 kaya yang sedang lewat di pegunungan namun sial buat Gil Dong Cs karena 2 anak buahnya tertangkap oleh pasukan kerajaan dan untuk membuka mulut 2 pencuri itu ayah Gil Dong menyiksa mereka dan memaksa Gil Dong untuk keluar dari persembunyiannya.


Demi menyelamatkan nyawa 2 anak buahnya Gil Dong membuat kesepakatan dengan Chang Hwi yang ingin merebut kembali pedang Sa Yin yang saat ini di pegang oleh Raja di Istana.

Melihat anak buahnya yang mau di pancung di gerbang kota Gil Dong menyerahkan diri dengan syarat 2 anak buahnya dibebaskan terlebih dahulu padahal ini siasat Gil Dong dan Chang Hwi untuk masuk istana dengan menyusupkan wanita penghibur untuk dipersembahkan kepada raja. Pada awalnya yang ditugasi sebagai wanita penghibur itu adalah salah satu anggota kelompok pencuri namun karena tangannya terluka setelah berkelahi di rumah bordil wanita itu akhirnya di gantikan oleh Yi Nok untuk berpura2 menjadi wanita penghibur bagi raja.




Pada saat Gil Dong ditahan, dia hanya mau membuka mulut di depan raja mengenai tempat persembunyian Chang Hwi. Betapa terkejutnya Gil Dong karena ternyata Yi Nok yang ada di sana dan dia mulai memutar otak bagaimana mendapatkan pedang Sa Yin dan menyelamatkan Yi Nok. Di tempat lain, begitu Chang Hwi tahu kalau Yi Nok pergi ke istana untuk pura-pura menjadi wanita penghibur sangat cemas dengan keselamatan wanita itu


Gil Dong danYi Nok berhasil mencuri pedang Sa Yin dan dengan berbagai cara akhirnya mereka berhasil keluar dari kepungan dan kejaran para pengawal istana.

Chang Hwi yang tahu kalau Gil Dong telah berhasil mendapatkan pedang itu segera menemui Gil Dong dan lega waktu melihat Yi Nok selamat. Lalu Yi Nok memutuskan untuk tinggal bersama Gil Dong di pegunungan dan Chang Hwi hanya bisa melihatnya dengan sedih.


Tapi tidak lama kemudian rahasia identitas sesungguhnya mengenai Yi Nok terbongkar. Ternyata Yi Nok adalah putri seorang pejabat tinggi istana. Pada waktu Yi Nok masih kecil, kedua orang tuanya yang pejabat tinggi itu telah di bunuh oleh ayah Gil Dong, tetapi Yi Nok kecil telah di selamatkan oleh seorang pedagang obat2an yang kemudian dianggap Yi Nok sebagai kakeknya




Begitu rahasia ini sampai ditelinga ayah Gil Dong, segera dia menyuruh pasukan istana pimpinan ayah Gil Dong untuk menemukan Yi Nok dan kakeknya, dan mereka terlibat perkelahian yang mengakibatkan kakek Yi Nok terluka parah dan mati. Yi Nok jatuh pingsan ketika menemukan jasad kakeknya. Kemudian Chang Hwi membawa Yi Nok yang pingsan ke penginapan Lo Men.

Chang Hwi akhirnya memberitahu Yi Nok kalo yang membunuh orang tua kandungnya dulu adalah ayah Gil Dong. Dengan kemarahannya Yi Nok pergi ke rumah Gil Dong dengan membawa pedang milik Chang Hwi. Sampai di sana dia membabi buta dan menusukan pedangnya ke mata ayah Gil Dong namun tidak lama kemudian Gil Dong datang demi melindungi ayahnya, Gil Dong akhirnya tertusuk pedang Yi Nok. Melihat hal itu Yi Nok yang masih dalam keadaan tertekan pingsan dan di bawa Chang Hwi ke penginapan.




Di penginapan Yi Nok bertemu dengan kakek kandungnya dan mulai belajar menjadi wanita bangsawan. Sedangkan di istana, Ayah Gil Dong mengaku kepada raja kalo dialah yang membunuh ayah Yi Nok dan mengatakan siap di hukum pancung dan di gerbang kota akhirnya ayah Gil Dong di hukum di saksikan oleh Gil Dong dan Yi Nok dari jauh. Mereka saling bertatapan. Yi Nok sedih banget karena dia masih mencintai Gil Dong. Chang Hwi yang tau kalo Yi Nok belum bisa melupakan Gil Dong hanya bisa berkata di depan Yi Nok waktu wanita itu sedang tidur dan menggigau memanggil2 nama Gil Dong "Mengapa di hatimu cuma ada Gil Dong".



Chang Hwi dan Gil Dong mulai mengatur rencana untuk merebut tahta yang menjadi milik Chang Hwi namun Gil Dong mulai menyelidiki latar belakang pedang Sa Yin dan betapa terkejutnya Gil Dong waktu tau pedang itu adalah palsu dan itu semua rencana permaisuri (ibu Chang Hwi)dan ayah Yi Nok untuk menjadikan Chang Hwi raja dan waktu Gil Dong meminta penjelasan pada pengasuh Chang Hwi itu juga sangat kaget karena dia sama sekali tidak tahu mengenai rekayasa permaisuri itu namun keduanya tidak memberitau pada Chang Hwi mengenai fakta itu dan tetap pada rencana semula merebut tahta kerajaan.

Akhirnya dengan bantuan Gil Dong, tahta kerajaan bisa kembali ke Chang Hwi dan menjadikannya sebagai raja. Sedang Yi Nok yang telah di latih menjadi putri bangsawan, tetap tidak bisa melupakan Gil Dong.



Setelah Chang Hwi jadi raja, keadaan rakyat masih sangat menderita, sehingga mengusik Gil Dong untuk berjuang untuk rakyat kecil. Ini menempatkan Gil Dong berhadap-hadapan dengan Chang Hwi sebagai raja. Karena banyak rakyat yang menjadi pengikut Gil Dong yang tinggal di gunung, maka raja memerintahkan pasukannya untuk menumpas Gil Dong dan pengikutnya. Mengetahui hal ini, Yi Nok mencoba membujuk Chang Hwi untuk mengurungkan niatnya, tapi tidak berhasil, sehingga Yi Nok memutuskan untuk ikut bergabung Gil Dong di gunung. Dengan perasaan sangat sedih, sang raja memerintahkan semua pasukannya untuk mengepung pemukiman Gil Dong dan pengikutnya dengan panah api, walaupun hal ini berarti juga membunuh Yi Nok, wanita yang sangat dia cintai. Sangat mengharukan melihat adegan terakhir: Gil Dong dan Yi Nok berpegangan tangan menyambut maut.




0 komentar:

Post a Comment